Solo Kuliner: Menyusuri Jejak Rasa Warisan Mataram di Setiap Suapan
Bukan cuma gamelan yang berdentum atau batik yang memesona, Solo (Surakarta) menyimpan harta karun lain yang menggoda semua indra: kuliner tradisionalnya yang autentik. Di sini, setiap hidangan bukan sekadar pemuas lapar, melainkan cerita yang terwariskan, filosofi yang terasa di lidah, dan cita rasa asli Jawa yang terjaga berabad-abad. Solo adalah surga kuliner sejati bagi mereka yang haus akan rasa otentik dan wisata sejarah lewat piring saji.

Sejak era kejayaan Kesultanan Mataram, tradisi memasak di Solo berkembang menjadi seni tinggi. Setiap makanan khas Solo punya latar belakang unik, mulai dari racikan para leluhur hingga metode memasak sakral yang dipertahankan ketat.
Tidak heran jika kota ini dijuluki sebagai pusat kuliner tradisional Jawa, di mana setiap suapan menghadirkan sensasi rasa yang jujur dan dalam. Dari yang kaya rempah hingga yang manis menggoda, setiap sajian adalah babak menarik dalam wisata kuliner Solo.
Berdasarkan ulasan dari Radar Solo (Jawa Pos Group), berikut 5 legenda kuliner Solo yang wajib Anda buru untuk merasakan langsung warisan rasa yang telah memikat generasi:
Sego Liwet: Nasi Wangi Tanah Liat, Santap di Atas Daun Pisang
Bayangkan nasi gurih dimasak dengan kuah santan berbumbu lezat dalam kendil (kuali tanah liat). Aroma harumnya yang khas, sulit ditemui di tempat lain, langsung menggugah selera. Disajikan hangat dengan lauk seperti ayam suwir, telur, sayuran, dan sambal pedas yang membakar.
Sego Liwet adalah sarapan istimewa warga Solo. Sego Liwet Wongso Lemu adalah tempat legendaris untuk mencobanya. Sensasi berbeda datang saat Anda menyantapnya langsung dengan tangan, di atas daun pisang – seolah menyentuh langsung inti tradisi Jawa.
Timlo Solo: Kehangatan Kuah Kaldu yang Menyegarkan Jiwa
Jangan tertukar dengan versi Jawa Timur! Timlo Solo menawarkan kelembutan rasa yang khas. Seporsi sup bening hangat berisi irisan daging ayam, mie soun tipis, bola-bola daging/ikan yang kenyal, dan telur puyuh. Lebih menggoda, lalu disiram kaldu ayam bening namun sarat rasa. Kuahnya yang menyegarkan sangat cocok dinikmati saat pagi yang sejuk atau malam yang dingin.
Timlo Sastro, berdiri sejak 1950-an, adalah institusi yang wajib dikunjungi. Mereka menjaga resep warisan keluarga turun-temurun, menjadikan setiap mangkuk Timlo Solo sebagai perjalanan waktu yang nikmat.
Serabi Notosuman: Pancake Jawa Legendaris dengan Aroma Arang
Serabi Notosuman lebih dari sekadar kudapan; ia adalah ikon kuliner Solo. Pancake tradisional ini terbuat dari adonan tepung beras dan santan, dimasak di atas cetakan tanah liat dengan api arang, menghasilkan pinggiran renyah dan bagian tengah lembut. Keistimewaannya terletak pada siraman saus gula merah kental (kinca) yang legit dan harum.
Warung Serabi Notosuman, yang namanya berasal dari lokasi awalnya di Jalan Notosuman, telah beroperasi sejak 1923. Menikmati serabi panas di sini, dengan atmosfer tradisional yang masih kental, adalah pengalaman wisata kuliner Solo yang tak terlupakan.
Nasi Pecel Solo: Keunikan Sambal Kacang yang Bikin Nagih
Pecel memang ada di mana-mana, tapi Pecel Solo punya karakter tersendiri! Rahasianya ada pada sambal kacang-nya yang sangat spesial. Dibuat dari campuran kacang tanah giling dengan bumbu rempah lengkap (seperti kencur dan daun jeruk). Sambalnya lebih kental, gurih, pedas sedang, dan benar-benar membalut sayuran rebus segar (kangkung, taoge, kacang panjang) serta nasi putih pulen.
Pecel Pak Guno adalah nama besar yang dijamin tidak mengecewakan. Selama bertahun-tahun, mereka setia pada resep asli, menjadikannya pilihan sehat dan lezat favorit warga Solo.
Bakmi Keprabon: Mi Kuning Legendaris Sejak Zanda Belanda
Nikmati seporsi mi kuning kenyal yang telah memikat lidah sejak era kolonial Belanda. Bakmi Keprabon disajikan dengan kuah kaldu ayam bening yang gurih, suwiran daging ayam lembut, dan taburan bawang merah goreng renyah. Kesederhanaannya justru menjadi kekuatan.
Bakmi Keprabon 1937 adalah tempat paling ikonis yang dengan bangga mempertahankan resep asli pendirinya. Warung ini selalu ramai, baik oleh penduduk lokal setia maupun wisatawan yang penasaran ingin mencicipi cita rasa masakan tempo dulu Solo yang otentik.
Posting Komentar