Prabowo Klaim MBG Naikkan Ekonomi Desa, Sementara 79 Siswa di Cianjur Terkena Racun

Table of Contents

Sebanyak 79 siswa di Cianjur mengalami keracunan setelah menerima MBG atau Makan Bergizi Gratis. Program ini adalah unggulan dari Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang diperkenalkan selama kampanye Pilpres tahun 2025.

Keracunan MBG akibat program Prabowo-Gibran ini menjadi pembicaraan publik dan bahkan viral di sejumlah media sosial. Publik menantikan solusi atau bahkan mendesak agar program yang menyedot anggaran Rp71 triliun tahun 2025 ini lebih baik dibatalkan saja.

Sekarang coba pikirkan, hal ini tak hanya berkaitan dengan keracunan orang saja. Banyak hal lain menjadi terbuang percuma:

1. Siswa-siswi yang seharusnya mengikuti pelajaran di sekolah justru harus dirawat di rumah sakit, sehingga waktu belajar mereka berkurang.

2. Para orang tua yang seharusnya bekerja, jadi kesulitan mengurusi anak mereka yang sedang sakit.

3. Rumah Sakit yang seharusnya kosong malahan dipadati pasien.

4. Uang yang dikeluarkan untuk membayar biaya rumah sakit, transportasi orang tua, dan sebagainya.

"Habis ini semua sia-sia hanya karena NGEYEL," ujar akun X @barengwarga.

"Merasa cemas dan takut ketinggalan tren MBG dari negara-negara yang sudah berkembang tetapi enggan mengakui bahwa program mereka berhasil karena kurangi impor, mempekerjakan ahli gizi, serta menjaga kebersihan di area dapur. Orang tersebut merasa tidak tertarik dengan ilmu pengetahuan, jadi dia menyalahkan sektor ahli gizinya," kata pengguna X lainnya, @yus***

"Apakah memang tidak ada satupun dari pihak atas yang terlibat? Paling tidak mereka harus bicara. Memang setan sekali. Sudah banyak masalah dengan MBG namun tetap saja dilanjutkan! Hush! Anak-anak itu yang diracuni! Mereka mengklaim ingin mencerdaskan bangsa, tapi para pewaris bangsa malah jadi sakit gara-gara ini semua!" ujar akun @Spa***

  • Kekayaan Presiden Prabowo dan Program MBG Sebagai Andalan yang Memicu 72 Pelajar di Cianjur Terkena Racun
  • Komisi IX Akan Memanggil BGN Terkait Kasus Ratusan Siswa di Cianjur yang Mengalami Keracunan oleh MBG

79 murid di Cianjur mengalami keracunan akibat makanan, Dinkes menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB)

Kasus keracunan yang dialami oleh 79 siswa di Cianjur telah dikonfirmasi oleh Dinas Kesehatan lokal. Para pelajar tersebut merasakan gejala seperti kepala pusing, perasaan mual, muntahan, serta diare pada hari Senin tanggal 21 April 2025. Menurut Kepala Dinkes Yusman Faisal, mereka telah mendirikan sebuah tim spesial untuk hal itu dan juga memperbolehkan peningkatan status menjadi Keadaan Darurat Kesehatan (KLB).

"Tim khusus kami terdiri atas pegawai dari dinas serta petugas kesehatan dari puskesmas dengan tujuan untuk berkunjung ke rumah para pelajar yang menderita keracunan. Kami ingin mengecek bahwa kondisinya telah sepenuhnya membaik dalam beberapa hari mendatang. Nantinya, staf bersama-sama ini bakal menuju langsung ke kediaman ratusan murid yang mengalaminya agar pastikan perkembangan kesihatannya secara konstan meningkat sampai bisa menjalani aktivitas biasa lagi," jelasnya.

Menurut informasi dari laman ANTARA, para penderita keracunan akibat program unggulan Prabowo saat ini telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit sebab kondisinya semakin membaik. Korban yang terkena dampak tersebut berasal dari MAN 1 Cianjur serta SMP PGRI 1 Cianjur.

Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur menekankan kepada penyedia makanan dalam program Makan Bergizi Gratis untuk mengutamakan standar kebersihan dan kesesuaiannya. Investigasi sedang dilakukan atas sampel makanan yang telah dievaluasi di lab secara komprehensif.

"Kita bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan telah melaksanakan pemeriksaan lengkap pada contoh-contoh makanan untuk menegaskan bahwa tak terdapat kasus kekeracunan bersama akibat MBG di Cianjur," katanya.

  • Siswa dari MAN 1 Cianjur yang Terkena Keracunan MBG Menjadi 38 Orang, Namun Mana Yang Kurang Tepat?
  • Urutan Kejadian Kasus Diduga Penyalahgunaan Dana MBG, Ketua Umum Prabowo Subianto Berbicara

Prabowo ungkap MBG berhasil meningkatkan ekonomi di daerah pedesaan

Pada tanggal 21 April 2025, sebanyak 79 pelajar dari Cianjur mengalami keracunan MBG. Dua hari setelahnya, tepatnya pada 23 April 2025, Presiden Prabowo meresmikan keberhasilan program tersebut yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian pedesaan. Pernyataan ini disampaikan oleh beliau ketika me-launching program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di wilayah Kabupaten Banyuasin, provinsi Sumatera Selatan.

Dengan implementasi program Makan Bergizi, jumlah uang yang mengalir ke setiap desa bertambah hingga mencapai Rp6 miliar per tahun. Setidaknya sebesar Rp5 miliar sampai dengan Rp8 miliar terdapat variasi tersebut di antara desa-desa. Sebelumnya, hanya Rp1 miliar saja yang berputar dalam suatu desa, namun kini meningkat menjadi Rp6 miliar per tahun untuk setiap desanya."

Laki-laki berusia 73 tahun tersebut mengatakan bahwa salah satu faktor utama keberhasilan putaran ekonomi adalah adanya Badan Gizi Nasional yang bertanggung jawab atas MBG. Menurutnya, lembaga ini telah berhasil memanfaatkan hasil-hasil pertanian lokal sebagai bahan mentah. Dia juga meyakini bahwa di hampir semua desa atau kota, dapur-dapur tentu menggunakan sayuran dan sumber protein dari area sekitarnya.

"Sebab setiap harinya harus menyediakan pangan bagi anak-anak, Badan Gizi Nasional perlu membeli telur, membeli ayam, membeli ikan, membeli sayuran, membeli tomat, membeli wortel, dan membeli mentimun. Ini merupakan roda perekonomian di desa, kecamatan, serta kesejahteraan masyarakat," jelasnya.

Bukan hanya itu saja, Presiden Prabowo pun memperkenalkan program MBG yang memberikan manfaat bagi ibu hamil. Dia menyatakan bahwa para wanita yang tengah bunting akan menerima pengiriman makanan melalui program ini.

"Program MBG dimulai dengan ibu hamil dan mungkin menjadi salah satu negara unik di planet ini. Negara tersebut memiliki program khusus untuk ibu hamil yang setiap harinya mendapatkan makanan dibawa sampai ke rumah mereka. Cobalah periksa apakah masih ada negara saat ini yang menawarkan hal serupa," katanya, seperti dikutip dari situs ANTARA.

Seperti yang terjadi pada 79 pelajar di Cianjur yang mengalami keracunan karena Makan Bergizi Gratis. Setelah insiden itu menjadi publik, Presiden Prabowo malah mengklaim bahwa ada dampak positif berupa keberhasilan aspek ekonomi dari program Makan Bergizi Gratis tersebut. ***

Posting Komentar