Peringatan Hardiknas 2025: Dikbud Maluku Utara Sambut Meriah dengan Lomba Pendidikan

Siswa belajar di kelas. Gambar oleh Ernesto Eslava dari Pixabay

Althavibes – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Maluku Utara menghadirkan serangkaian acara dengan nama Semarak Pekan Pendidikan.

Acara ini berlangsung mulai Rabu (23/4/2025) sampai 2 Mei 2025, yang bersamaan dengan puncak perayaan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas.

Bermacam kompetisi diadakan untuk menyemarakkan atmosfer akademik, termasuk pertunjukan baris berbaris yang kreatif, kerajinan lokal, tarian terbaru, video blog tentang sekolah, rancangan spanduk, esei pelajar, serta ide baru dari para pengajar.

Segalanya dirancang guna meningkatkan keterlibatan langsung siswa dan guru di seantero Maluku Utara.

Peluncuran Semarak Pekan Pendidikan ini diikuti oleh seluruh kepala SMA, SMK, dan SLB, baik negeri maupun swasta, secara luring maupun daring.

Kepala Dikbud Malut, Abubakar Abdullah, pada pidatonya menggarisbawahi bahwa Hardiknas tidak hanya menjadi perayaan tahunan, melainkan momen introspektif untuk memperkuat janji dalam meningkatkan sistem pendidikan di wilayah tersebut.

"ini tak hanya semacam pesta. Ini merupakan deringan transformasi, saat untuk menghidupkan pemahaman bersama yang menyatakan bahwa pendidikan adalah keberadaan bagi setiap orang, serta kewajiban kami ialah meraih jalan masuknya tanpa halangan," ungkap Abubakar.

Dia menggarisbawahi bahwa di bawah kepemimpinan terkini, Pemerintah Provinsi Maluku Utara sedang menerapkan program utama yaitu pendidikan tanpa biaya serta tidak ada pembayaran untuk komite.

Namun kesuksesan program tersebut, menurut dia, tak bisa tercapai hanya melalui keputusan saja, tapi juga membutuhkan transformasi cara berpikir serta perilaku semua pihak yang ada dalam sistem pendidikan.

"Jika kita menginginkan kemajuan dalam bidang pendidikan, perubahannya harus bermula dari diri kita sendiri. Mulailah dengan pola pikir, sikap, serta pelayanan kita sehari-hari. Mentalitas birokratik yang memisahkan sekolah dari masyarakat tidak bisa diterima lagi," katanya.

Abubakar juga menyoroti tantangan kualitas pendidikan yang masih menjadi pekerjaan rumah besar. Akses yang luas harus dibarengi mutu pembelajaran yang merata agar transformasi pendidikan berjalan secara utuh.

“Pekerjaan kita bukan hanya memberi izin dan mengawasi, tetapi menjadi fasilitator aktif yang hadir untuk mendampingi sekolah,” kata mantan Pj Sekda Malut tersebut.

Abubakar menginginkan agar momen ini dapat mendorong pemangku kepentingan dalam bidang pendidikan di Maluku Utara supaya tidak hanya melanjutkan rutinitas seperti biasanya, namun juga harus bergegas meraih langkah-langkah progresif guna membentuk generasi yang kuat, pintar, serta memiliki karakter.

"Pendiaman saat ini perlu untuk terus berkembang, tidak cukup hanya stagnan. Kami semua merupakan bagian dari lomba lari estafet tersebut," tegasnya. (*)