7 Tanda Cerdas Anak yang Sering Terlewatkan Orang Tua: Pernah Perhatikan?
Tiap orangtua tentu mendambakan memiliki anak berprestasi, menjadikan mereka bangga atas hasil pendidikan yang sudah disampaikan. Namun, jarang ada orangtua yang bersabar dalam menyertai perjalanannya tersebut.
Terkadang kelelahan menjadi orangtua begitu besar sehingga mereka merasa letih setiap saat ketika mendampingi anak belajar atau menghadapi pertanyaan seputar berbagai masalah. Mereka kesulitan mencari tahu bagaimana memberikan jawaban yang bijaksana serta dapat dimengerti oleh sang buah hati.
Namun demikianlah jalannya, terlebih lagi di zaman sekarang ada berbagai metode untuk mempelajari hal-hal mengenai pengasuhan anak. Seperti dikutip dari situs Blog Herald pada hari Rabu (23/04), inilah tujuh ciri keberanian anak yang tanpa disadari kerap dilupakan oleh para orangtua:
1. Rasa ingin tahu yang sangat besar
Kami semua telah melalui hal serupa. Sirkuit tanpa henti dari ‘kenapa’ yang kelihatannya tiada ujungnya. Walaupun ini bisa mencoba ketahanan kita, namun itu adalah tanda positif.
Psikolog menyarankan bahwa rasa ingin tahu yang meningkat adalah indikator awal kecerdasan pada anak-anak. Penyelidikan tanpa henti ini hanyalah cara mereka mencoba memahami dunia di sekitarnya.
Maka kesimpulan berikutnya, bukan merasa frustasi, namun cobalah untuk mengambil langkahmundur dan hargai kecerdasan yang sedang bertumbuh pada orang tersebut. Lagipula, rasa penasaran merupakan pelopor bagi proses belajar dan menjadi cerdas.
2. Cepat menyadari ide terbaru
Keterampilan dalam menangkap dan menggunakan informasi terbaru secara efisien adalah indikator kemampuan intelektual yang kuat di kalangan anak-anak. Lebih dari sekedar hafalan data, hal ini mencakup pembentukan hubungan serta pemahaman keseluruhan situasinya.
3. Ketidakpedulian Terhadap Orang Lain
Terkadang, observasi tanpa diketahui oleh mereka sendiri memberikan gambaran terbaik tentang buah hati kita. Psikologi menyatakan bahwa kecerdasan emosional setidaknya seberat pentingnya kecerdasan kognitif. Si kecil yang mampu memahami secara mendalam konsep simpati serta peka terhadap perasaan orang di sekitarnya seringkali merupakan indikator dari kecerdasan emosi yang kuat.
4. Afinitas untuk pola
Pola ada di mana-mana, seperti di alam, rutinitas sehari-hari, bahkan dalam musik yang kita dengarkan. Kemampuan untuk mengidentifikasi pola adalah tanda kecerdasan yang kuat, dan ini bukan tentang koordinasi warna yang sempurna dari mainan atau bakat untuk ritme dalam musik.
Ini tentang kemampuan yang mendasari untuk mengamati, menganalisis, dan memahami dunia di sekitar mereka.
5. Kosakata yang kaya
Ini bukan hanya lucu. Menurut psikologi, kosakata yang kaya di usia muda adalah tanda kecerdasan yang kuat dan merupakan indikasi kemampuan mereka untuk menyerap informasi dan minat dalam mengekspresikan diri.
6. Ketangguhan dalam berpikir dan bertindak
Sebagai orangtua, kita cenderung dengan cepat menolong anak-anak untuk meringankan beban mereka. Namun, ada keindahan tersendiri pada saat kita mengambil langkah mundur dan melihat mereka belajar secara mandiri.
Indikasi awal kecerdasan pada buah hati kita terlihat dari kemampuan mereka untuk bersikap mandiri baik dalam pemikiran maupun tindakan. Anak-anak tersebut tidak ragu-ragu saat menghadapi sesuatu yang belum pernah dicoba sebelumnya dan cenderung memilih proses pembelajaran melalui pengamatan langsung atau dengan melakukan sendiri.
Dia tak sekadar mempelajari teknik membuat pancakes, namun ia pun mengenali pentingnya menerima kegagalan sebagai bagian dari proses pembelajaran. Apabila buah hatimu nantinya ingin mencoba suatu hal secara mandiri, berilah ruang bagi mereka.
7. Kepentingan dalam memahami alam semesta
Bukan hanya nakal atau berusaha untuk mengacaukan dengan serangkaian pertanyaan tanpa henti, mereka justru secara proaktif berupaya menyelidiki alam semesta dan mendapatkan wawasan lebih luas daripada sekadar lingkaran sosial mereka.
Rasa dahaga terhadap ilmu pengetahuan dan pengertian ini menunjukkan tingkat kecerdasan yang tinggi; hal itu juga berarti mereka tak cukup hanya menerima informasi apa adanya, melainkan berniat untuk menyelami lebih jauh.
Rasa ingin tahunya merupakan indikasi dini kebijakan yang cenderung diabaikan. Peliharalah, rangkulah, dan amati perkembangan mereka menjadi pribadi-pribadi yang bijak.
Seperti yang dikutip dari situs Klik Dokter pada hari Rabu (23/04), penting untuk ditekankan bahwa kepintaran anak tidak harus terbatas pada kemampuan menghitung saja. Menurut pendapat Howard Gardner, Ph.D., ahli psikologi dari AS, kecerdasan melibatkan berbagai dimensi dalam aktivitas sehari-hari kita.
Sembilan kecerdasan majemuk tersebut berupa kecerdasan musikal, naturalis, linguistik, interpersonal, intrapersonal, visual spasial, logika matematika, kinestetik, dan moral.
Maka selain jangan mengabaikan tanda kecerdasan pada anak, orang tua juga perlu mengenal jenis kecerdasan yang dimiliki bahkan dikuasai oleh mereka.
Posting Komentar